PTK FIKIH kls XII ( dua belas) Keagamaan

UPAYA PENERAPAN TEORI JIGSAW DALAM MATERI KHALIFAH DALAM ISLAM SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Swasta Madinatul Munawwarah Bukittinggi Tahun Pelajaran 2010/2011)


BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Mengajarkan fiqih bukan merupakan hal yang mudah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar fiqih untuk materi Khalifah dalam Islam pada kelas XII tidak mencapai ketuntasan. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan untuk mata pelajaran fiqih adalah 75 . Rata-rata skor ulangan harian yang diperoleh siswa kelas hanya mencapai 60 artinya KKM tidak tercapai. Salah satu penyebabnya diduga karena siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak aktif belajar dimungkinkan karena guru salah memilih strategi pembelajaran. Misalnya guru memilih model, metode atau pendekatan yang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga guru harus mencari cara untuk memperbaiki proses pembelajaran, salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif belajar. Model pembelajaran yang diprediksi dapat melibatkan siswa aktif belajar adalah model pembelajaran kooperatif. Banyak tipe di dalam model pembelajaran kooperatif, yaitu Tipe Team Game Tournament (TGT), TAI, STAD, NHT, Jigsaw, dan sebagainya. Peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw karena menurut Lie, Anita (2003:68) “Teknik mengajar cooperative learning menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara.”

B.   Rumusan Masalah


Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi khalifah dalam Islam dapat mengaktifkan belajar siswa kelas XII MAS pelajaran 2010/2011?

C.   Tujuan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa
pada pembelajaran materi khalifah dalam Islam  dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

D.   Manfaat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini bermanfaat:

1.    Bagi guru, untuk memperbaiki proses pembelajaran yang akan datang minimal seluruh siswa dapat mencapai KKM;
2.    Bagi siswa merupakan pengalaman baru dalam belajar fiqih dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw;


BAB II

KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Model belajar kooperatif tipe Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et.al.. sebagai metode cooperative learning. Kegiatan belajar kooperatif tipe Jigsaw diungkapkan oleh Lie, Anita (2003:68) “Teknik mengajar cooperative learning menggabungkan kegiatan membaca, menulis,mendengarkan, dan berbicara.” Hal tersebut di jelaskan pula oleh Slavin, R.E. (1995) bahwa aktivitas-aktivitas Jigsaw meliputi :

1.    Membaca, siswa memperoleh topik-topik permasalahan untuk dibaca sehingga mendapatkan informasi dari permasalahan tersebut.
2.    Diskusi kelompok ahli, siswa yang telah mendapatkan topik permasalahan yang sama bertemu dalam satu kelompok (kelompok ahli) untuk mendiskusikan topik permasalahan tersebut.
3.    Laporan kelompok, ahli kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan hasil diskusinya kepada anggota kelompoknya masing-masing.
4.    Kuis, siswa memperoleh kuis individu/perorangan yang mencakup semua topic permasalahan.

5.    Perhitungan skor kelompok dan menentukan perhargaan kelompok.


Model belajar kooperatif tipe Jigsaw memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat melakukan kerja sama dengan anggota kelompoknya dalam menghadapi segala persoalan yang dihadapi.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa didorong untuk lebih aktif dan setiap pembelajaran yang dilakukannya pun akan lebih bermakna. Hal ini juga dikemukakan oleh Lie, Anita (2003:68) Dalam teknik mengajar Jigsaw, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memiliki beberapa tahap.

A.    Tahap pertama, guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen.Pembentukan kelompok-kelompok siswa tersebut dapat dilakukan oleh guru berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti kemampuan akademis siswa maupun karakteristik lainnya.
B.    Tahap kedua, setelah siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, maka di dalam. Jigsaw ini setiap anggota kelompok diberi tugas untuk mempelajari suatu materi fiqih tertentu. Kemudian siswa–siswa atau perwakilan dari kelompoknya masing-masing yang mempelajari suatu materi yang sama bertemu dengan anggota-anggota dari kelompok lain dalam kelompok ahli. Materi tersebut didiskusikan sehingga masing-masing perwakilan tersebut dapat memahami dan menguasai materi tersebut.
C.   Tahap ketiga, masing-masing perwakilan kelompok kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan pada teman satu kelompoknya mengenai materi yang telah didiskusikan pada kelompok ahli, sehingga semua anggota kelompoknya dapat memahami materi yang ditugaskan oleh guru.
D.   Tahap selanjutnya, siswa diberi tes/kuis oleh guru dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan yang telah dimiliki siswa dalam memahami suatu materi dengan metode belajar kooperatif tipe Jigsaw. Kemudian setelah kuis selesai maka dilakukan perhitungan skor 5 perkembangan individu dan skor kelompok serta menentukan tingkat penghargaan pada kelompok.

Berdasarkan uraian di atas, secara umum pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya dalam suasana belajar mengajar yang bersifat terbuka dan demokratis. Selain itu siswa dilatih untuk saling bekerja sama dalam kelompoknya, sehingga mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam memahami dan menyelesaikannya secara kelompok. Keterlibatan guru sebagai pusat kegiatan kelas dalam proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw ini semakin berkurang. Guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memotivasi siswa untuk belajar mandiri dan mengembangkan potensi yang dimilikinya sendiri, karena dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak hanya sebagai objek belajar, melainkan juga sebagai subjek belajar sehingga setiap siswa dapat menjadi tutor sebaya bagi siswa lainnya. Ilustrasi model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai berikut:
A1
B1
C1
D1





A2
B2
C2
D2

























A1
A2

B1
B2

C1
C2

D1
D2


A3
A4

B3
B4

C3
C4

D3
D4



























A3
B2
C3
C4





A4
B4
C4
D4



Kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebagai
berikut:
a.    Kelebihan model belajar kooperatif tipe Jigsaw:

1)    Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan berlatih komunikasi.
2)    Adanya interaksi sosial yang baik dalam kelompok.
3)    Membuat siswa lebih aktif dan kreatif.
4)    Dengan adanya penghargaan yang diberikan pada kelompok mencapai prestasi yangbaik.

b.    Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw:

1)    Terdapat kelompok yang siswanya kurang berani untuk mengemukakan pendapat atau bertanya.
2)    Memerlukan waktu yang cukup lama dan persiapan yang matang dalam pembuatanbahan ajar.
3)    Membutuhkan biaya yang cukup besar.

Teori belajar yang mendukung model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, menurut Vygotsky (Depdiknas, 2005:19) “setiap anak mempunyai apa yang disebut zona perkembanganproksimal (zone of proximal development).” Menurut Vygotsky (Depdiknas, 2005:20) “bantuan kepada seorang yang lebih dewasa atau lebih kompeten dengan maksud agar si anak mampu untuk mengerjakan tugas-tugas atau soal-soal yang lebih tinggi tingkat kerumitannya daripada tingkat perkembangan kognitif yang aktual dari anak yang bersangkutan disebut dukungan dinamis”.

B.   Hipotesis Tindakan

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi materi khalifah dalam Islam dapat mengaktifkan belajar siswa kelas XII MAS pelajaran 2010/2011


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.   Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII MAS pelajaran 2010/2011
yang berjumlah 20 orang, terdiri dari siswa laki-laki 5 orang dan siswa perempuan 15 orang.

B.   Setting Penelitian (Tempat Penelitian)

Penelitian ini dilaksanakan di  Madrasah Aliyah Swasta Madinatul Munawwarah Bukittinggi pelajaran 2010/2011

C.   Desain Penelitian (Rancangan Penelitian)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas.
Rancangan penelitian ini menggunakan model Kemmis, S. & McTaggart, R. (1990:14)
Alur dalam PTK

Sumber : Kemmis, S. & McTaggart, R. (1990:14)
Tim terdiri dari 3 orang (1 peneliti dan 2 orang observer).

 Anggota tim dapat dilihat pada tabel


Pada penelitian tindakan kelas ini membahas materi khalifah dalam Islam dapatmengaktifkan belajar siswa kelas XII MAS pelajaran 2010/2011dalam Islam yang
dilaksanakan dalam 10 jam pelajaran (5 pertemuan). Indikator materi dapat dilihat pada tabel 3.2.
Permasalahan
Pelaksanaan
Alternatif Pemecahan

Tindakan I
(Rencana Tindakan)
Analisa Data I
Siklus I
Terselesaikan Refleksi I
Observasi I
Permasalahan
Pelaksanaan
Alternatif Pemecahan
Tindakan II
(Rencana Tindakan II)
Analisa Data II
Siklus II
Terselesaikan Refleksi II
Observasi II
Permasalahan
Pelaksanaan
Alternatif Pemecahan
Tindakan III
(Rencana Tindakan III)

Siklus III Refleksi III Analisa Data III
Observasi III
Belum Terselesaikan Siklus selanjutnya

Tabel 3.2
Materi dan Indikator Pembelajaran
NO
MATERI /INDIKATOR
WAKTU
SIKLUS
1
Menentukan contoh pembunuhan berdasarkan jenis pembubunan dlm jinayah.



2
Menentukan alas an dibebaskan pelaku pembunuhan dari hokum qishash berdasarkan contoh.



3
Menentukan hokum yang sesuai  dengan




D. Rencana Tindakan
1.    Rencana Tindakan: penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam tindakan pembelajaran.
2.    Langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut
                                          i.    Menyusun instrumen pembelajaran
                                         ii.    Menyusun instrumen observasi
                                        iii.    Mengadakan diskusi antar anggota
                                       iv.    Sosialisasi kepada siswa
                                        v.    Melaksanakan tindakan dalam kegiatan pembelajaran
                                       vi.    Melakukan refleksi
                                      vii.    Menyusun strategi pembelajaran pada siklus II berdasar refleksi siklus I
                                     viii.    Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II
                                       ix.    Melakukan observasi
                                        x.    Melakukan refleksi pada siklus II
                                       xi.    Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus III
                                      xii.    Menyusun laporan hasil penelitian
2.    Monitoring tindakan
                                          i.    Kegiatan pada tahap ini adalah melakukan monitoring terhadap pelaksanaan tindakan
3.    Refleksi
                                          i.    Refleksi dilakukan dengan cara mendiskusikan masalah dalam kelas penelitian dan
                                         ii.    menentukan adanya implementasi tindakan
4.    Data dan cara pengumpulan data
                                          i.    Sumber data penelitian ini adalah siswa dan perolehan data menggunakan ulangan harian
                                         ii.    dan lembar observasi.
E. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya
1.    Ulangan Harian
2.    Ulangan harian dibuat sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meminta pertimbangan teman sejawat agar memenuhi validitas isi.
3.    Ulangan harian diberikan setiap satu siklus selesai. Soal ulangan harian berbentuk essay
4.    Untuk mengetahui aktivitas siswa menggunakan lembar observasi.
Jenis Aktivitas yang Diamati
Aktivitas Siswa / Lima Menit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Membaca bahan ajar
3. Berdiskusi atau bertanya antar siswa dengan
siswa.
4. Mengerjakan soal dalam LKS
5. Keberanian mengemukakan pendapat
6. Keberanian mempresentasikan hasil diskusi
F. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Untuk siklus I menggunakan RPP 1 dan 2, untuk siklus II menggunakan RPP 3, untuk siklus III
menggunakan RPP 4 dan 5. Untuk ulangan harian dilaksanakan tiga kali, yaitu setelah setiap
siklus selesai dilaksanakan.
G. Cara Pengamatan (Monitoring)
Pengamatan (monitoring) dilaksanakan setiap pelaksanaan pembelajaran, yaitu oleh 2
orang observer dengan berpedoman kepada lembar observasi.
H. Analisis Data dan Refleksi
11
Analisis data dilaksanakan setelah seluruh data terkumpul dari siklus I, II, dan III. Data
yang diperoleh dari ulangan harian dan lembar observasi. Selanjutnya, data dari masing-masing
siklus dibuat dalam tabel sehingga akan terlihat secara keseluruhan.
Refleksi dilaksanakan setelah pembelajaran selesai pada setiap pertemuan, peneliti
bersama rekan observer dilaksanakan di ruang guru untuk membahas kekurangan dan kelebihan
pada saat proses pembelajaran berlangsung.
12
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Setting Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Pamoyanan adalah salah satu madrasah yang
berstatus negeri yang ada di Kabupaten Tasikmalaya beralamatkan di Jalan Raya Pagerageung
no. 29 Pagerageung Ciawi Tasikmalaya telepon (0265) 454034 dengan nomor statistik sekolah
21.32.08.24.001.
Visi Madrasah Tsanawiyah Negeri Pamoyanan : Dengan iman dan taqwa, MTs. Negeri
Pamoyanan menjadikan madrasah idaman masyarakat yang unggul dalamlakul karimah dan ilmu
pengetahuan di Kabupaten Tasikmalaya. Untuk mewujudkan visi di atas, MTs. Negeri
Pamoyanan memilik misi anatara lain :
1. Menanamkan akhlakul karimah di lingkungan madrasah
2. Meningkatkan pelaksanaan KBM yang berkualiltas
3. Meningkatkan lingkungan madrasan yang aman tertib dan indah
4. Meningkatan profesionalisme tenaga pendidik dan administrasi
5. Meningkatkan optimalisasi sarana dan prasarana serta sumber daya pendidikan baik
secara kualitas maupun kuantitas
6. Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonseia seutuhnya, yaitu menusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
YME dan berbudi pekerrti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmnai dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
13
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Penelitian pada siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan membahas indikator makanan dan
minuman yang halal dan manfaatnya. dengan menggunakan RPP ke-1 dan ke-2. Waktu yang
digunakan 140 menit dan untuk ulangan harian 20 menit. Hasil yang diperoleh dari proses
pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Data Skor Hasil Ulangan Siswa pada Siklus I
No Siswa Skor Ulangan Harian Keterangan
1 Aep Saepudin 70 Tuntas
2 Agus M. Jaenudin 45 Tidak tuntas
3 Agus Salim 50 Tidak tuntas
4 Ahmad Saeoulloh 70 Tuntas
5 Cucu Fitri 55 Tidak tuntas
6 Dahlia 60 Tuntas
7 Dani Ramdani 60 Tuntas
8 Dede Hermanto 65 Tuntas
9 Dede Ihah 50 Tidak tuntas
10 Elis Dian H 50 Tidak tuntas
11 Endah 40 Tidak tuntas
12 Enjang Sirojudin 45 Tidak tuntas
13 Iis Rosita 60 Tuntas
14 Intan Puspitasari 30 Tidak tuntas
15 Ipan 40 Tidak tuntas
16 Lia Santika 70 Tuntas
17 Muhammad Rofiqul M. 40 Tidak tuntas
18 Nelis Restine P. 40 Tidak tuntas
19 Neneng Nur Kh. 60 Tuntas
20 Nisa Rihanah 60 Tuntas
21 Nurlela Ismatillah 60 Tuntas
22 Nurma Fuziani 25 Tidak tuntas
23 Nurul Siti M 60 Tuntas
24 Ratna Sumirat 25 Tidak tuntas
25 Reka Rosalinda 66 Tuntas
26 Rendi Taofik 55 Tidak tuntas
27 Renita Ulfa Sy. 65 Tuntas
14
28 Siti Maryam 25 Tidak tuntas
29 Uu Abdul Rauf 40 Tidak tuntas
30 Warman 30 Tidak tuntas
31 Wida Nurul W. 40 Tidak tuntas
32 Wiwin Winarsih 50 Tidak tuntas
Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh data skor tertinggi 70 skor terendah 25 rata-rata 50
Dari informasi di atas dapat ditafsirkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan
belum berhasil sebab prosentase peserta didik yang tuntas belajar baru mencapai 40,6% dari
peserta didik kelas III-B. Suatu kelas dikatakan berhasil jika mencapai ketuntasan belajar
paling sedikit 85% dari jumlah peserta didik dalam kelas tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa kegiatan pembelajaran belum berhasil dan perlu ditinjau kembali untuk tahap
pembelajaran berikutnya.
Untuk menghadapi tindakan pada siklus II, tim melakukan refleksi hasilnya sebagai
berikut.
Kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan belum berhasil. Apakah penyebabnya?
Sedangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran telah disusun sesuai dengan kerangka
pembelajaran yang sesungguhnya yaitu menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw. Peneliti berusaha mencari penyebabnya dengan memperhatikan kejadiankejadian
di kelas, antara lain:
a. Suasana kelas agak terganggu, dimana sebagian peserta didik kurang
memperhatikan materi pembelajaran yang diberikan oleh peneliti. Hal ini
disebabkan karena peserta didik sibuk sendiri menggali dan mencari-cari dalam
buku sumber, ada sebagian peserta didik tidak memiliki buku buku sumber.
15
Masalah inilah yang mengganggu dan menghambat jalannya pembelajaran untuk
berhasil.
b. Pada pertemuan ini peserta didik kurang memperhatikan hal-hal penting yang harus
dipahami dan dimengerti, sehingga mengakibatkan penurunan prestasi belajar
peserta didik baik dalam pengerjaan soal latihan maupun pengerjaan soal evaluasi
c. Guru masih mendominasi pembelajaran. Saran observer, dominasi guru sebaiknya
dikurangi
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Penelitian pada siklus II dilaksanakan 1 kali pertemuan membahas indikator Makanan
dan mnuman haram dengan menggunakan RPP ke-3. Waktu yang digunakan 65 menit dan
untuk ulangan harian .15 menit hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran dapat dilihat
pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Data Skor Hasil Ulangan Siswa pada Siklus II
No Siswa Skor Ulangan Harian
1 Aep Saepudin 82 Tuntas
2 Agus M. Jaenudin 45 Tidak tuntas
3 Agus Salim 60 Tuntas
4 Ahmad Saeoulloh 70 Tuntas
5 Cucu Fitri 55 Tidak tuntas
6 Dahlia 70 Tuntas
7 Dani Ramdani 60 Tuntas
8 Dede Hermanto 55 Tidak tuntas
9 Dede Ihah 70 Tuntas
10 Elis Dian H 70 Tuntas
1 Endah 70 Tuntas
12 Enjang Sirojudin 60 Tuntas
13 Iis Rosita 40 Tidak tuntas
14 Intan Puspitasari 30 Tidak tuntas
15 Ipan 55 Tidak tuntas
16 Lia Santika 70 Tuntas
17 Muhammad Rofiqul M. 70 Tuntas
18 Nelis Restine P. 70 Tuntas
19 Neneng Nur Kh. 64 Tuntas
16
20 Nisa Rihanah 70 Tuntas
21 Nurlela Ismatillah 71 Tuntas
22 Nurma Fuziani 70 Tuntas
23 Nurul Siti M 57 Tidak tuntas
24 Ratna Sumirat 50 Tidak tuntas
25 Reka Rosalinda 75 Tuntas
26 Rendi Taofik 70 Tuntas
27 Renita Ulfa Sy. 65 Tuntas
28 Siti Maryam 65 Tuntas
29 Uu Abdul Rauf 60 Tuntas
30 Warman 30 Tidak tuntas
31 Wida Nurul W. 70 tuntas
32 Wiwin Winarsih 65 Tuntas
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh data skor tertinggi 82 skor terendah 30 rata-rata 62
jika dibandingkan dengan siklus I, maka terdapat peningkatan prosentase siswa mencapai
ketuntasan, yakni sebesar 31,28% yakni siswa yang mencapai tuntas sebesar 71,88%
walaupun masih terdapat sembilan siswa yang harus mendapat perhatian secara khusus
karena nilanya belum tuntas yaitu : Agus M. Jaenudin, Cucu Fitri, Dede Hermanto, Iis
Rosita, Intan Puspitasari, Ipan, Nurul Siti M, Ratna Sumirat, dan Warman
Untuk menghadapi tindakan pada siklus II, tim melakukan refleksi hasilnya sebagai
berikut. Dari hasil analisa evaluasi 2 diketahui bahwa kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan belum berhasil. Karena masih ada sembilan peserta didik yang belum tuntas
belajarnya. Tentunya hal ini perlu adanya perbaikan dan tugas tersendiri bagi peneliti untuk
meningkatkan proses pembelajaran berikutnya.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III
Penelitian pada siklus III dilaksanakan 2 kali pertemuan membahas indikator
Binatang halal dan haram dengan menggunakan RPP ke-4 dan ke-5. Waktu yang digunakan
140 menit dan untuk ulangan harian 20, hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran dapat
dilihat pada tabel 4.3.
17
Tabel 4.3
Data Skor Hasil Ulangan Siswa pada Siklus III
No Siswa Skor Ulangan Harian Keterangan
1 Aep Saepudin 100 Tuntas
2 Agus M. Jaenudin 81 Tuntas
3 Agus Salim 60 Tuntas
4 Ahmad Saepulloh 70 Tuntas
5 Cucu Fitri 75 Tuntas
6 Dahlia 70 Tuntas
7 Dani Ramdani 60 Tuntas
8 Dede Hermanto 100 Tuntas
9 Dede Ihah 70 Tuntas
10 Elis Dian H 80 Tuntas
1 Endah 70 Tuntas
12 Enjang Sirojudin 85 Tuntas
13 Iis Rosita 60 Tuntas
14 Intan Puspitasari 70 Tuntas
15 Ipan 80 Tuntas
16 Lia Santika 75 Tuntas
17 Muhammad Rofiqul M. 75 Tuntas
18 Nelis Restine P. 70 Tuntas
19 Neneng Nur Kh. 40 Tidak tuntas
20 Nisa Rihanah 70 Tuntas
21 Nurlela Ismatillah 75 Tuntas
22 Nurma Fuziani 70 Tuntas
23 Nurul Siti M 80 Tuntas
24 Ratna Sumirat 78 Tuntas
25 Reka Rosalinda 75 Tuntas
26 Rendi Taofik 70 Tuntas
27 Renita Ulfa Sy. 75 Tuntas
28 Siti Maryam 70 Tuntas
29 Uu Abdul Rauf 60 Tuntas
30 Warman 75 Tuntas
31 Wida Nurul W. 70 Tuntas
32 Wiwin Winarsih 45 Tidak tuntas
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh data skor tertinggi 100 skor terendah 40 rata-rata 72
jika dibandingkan dengan siklus II, maka terdapat peningkatan siswa yang mencapai
ketuntasan sebesar 21,87% yakni siswa yang mencapai tuntas sebesar 93,75 %.
18
Dari analisa di atas sudah jelas bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
peneliti berhasil dengan tuntas sebab prosentase peserta didik yang tuntas adalah 93,75%
dari jumlah peserta didik secara keseluruhan. Dalam hal ini menunjukkan kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan telah berhasil, walaupun masih ada dua siswa yang
memerlukan perhatian khusus karena nilainya belum tuntas yaitu Neneng Nur Kh, dan
Wiwin Winarsih.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di kelas VIII-B MTs Negeri Pamoyanan diperoleh data sebagai
berikut seperti pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
Data Skor Hasil Ulangan Siswa pada Ketiga Siklus
Dengan demikian hipotesis tindakan diterima, artinya penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada materi lingkaran dapat mengaktifkan belajar siswa kelas VIII-B
Madrasah Tsanawiyah ... Kabupaten Tasikmalaya tahun pelajaran 2007/2008.
Kondisi tersebut sesuai dengan gambaran dari Slavin, R.E. (1995) bahwa model belajar
kooperatif tipe jigsaw memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat melakukan kerja sama
dengan anggota kelompoknya dalam menghadapi segala persoalan yang dihadapi. Dalam
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa didorong untuk lebih aktif dan setiap pembelajaran
yang dilakukannya akan lebih bermakna.
Siklus Rata-rata Skor UH Skor tertinggi Skor terendah
I 50 70 25
II 65 82 30
III 72 100 40
19
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data, maka simpulan penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi makanan halal dan
haram dalam Islam dapat mengaktifkan belajar siswa kelas VIII-B Madrasah Tsanawiyah Negeri
Pamoyanan Kabupaten Tasikmalaya tahun pelajaran 2007/2008.
B. Saran
Berdasarkan simpulan penelitian, maka peneliti dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut.
1. Kepada guru fiqih yang mengajar pada madrasah yang mempunyai karakteristik yang
hampir sama, disarankan untuk mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw dengan menggunakan instrumen yang berbeda.
2. Kepada kepala sekolah hendaknya mensosialisasikan hasil penelitian ini dan
memfasilitasi ruangan yang dapat dengan mudah digunakan untuk belajar kelompok serta
membantu sarana atau fasilitas untuk bahan ajar dan LKS.
20
DAFTAR PUSTAKA
Jean McNeff, (1988), Action Research : Priciples adn Practice, Macmillan Education ltd.
London
Kemmis, S. & McTaggart, R. (1990). The Action Research Planner. Melbourne: Deakin
University.
Geoffrey E. Mills, (2003), Action Research a Guiede for the Teacher Researcher, 2nd ed.,
Pearson Education Inc. Upper Saddle River, New Jersey
Kunandar (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi
Guru, Nusa Media Bandung
Nurhamzah, (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Teori dan Praktek Sebagai Pengembangan
Profesionalisme Guru, Latifah Press Tasikmalaya
Robert E. Slavin, (2003) Cooperative Learning Teori Riset dan Praktek, alih bahasa : Lita, Nusa
Media Bandung
Filename: PTK Fiqih
Directory:
C:\Users\NURHAM~1\AppData\Local\Temp\SolidDocuments\Sol
idConverterPDF\Create
Template:
C:\Users\Nurhamzah\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Nor
mal.dotm
Title:
Subject:
Author: Nurhamzah
Keywords:
Comments:
Creation Date: 6/19/2009 9:27:00 AM
Change Number: 33
Last Saved On: 6/24/2009 9:31:00 AM
Last Saved By: Nurhamzah
Total Editing Time: 344 Minutes
Last Printed On: 7/17/2009 8:36:00 AM
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 20
Number of Words: 3.635 (approx.)

Number of Characters: 20.721 (approx.)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PASAMBAHAN MAKAN BUKITTINGGI

PIdato Pendek " Man Jadda Wajada "

Peradaban Islam Periode Rasulullah di Madinah (622 – 632 M)