Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Sumpah Marapalam versi Buya Mas'ud Abidin Mantan Ketua DDII Sumbar

PIAGAM SUMPAH SATIE BUKIK MARAPALAM Sumber : Buya Maso’ed Abidin Tidak ada bukti tertulis sehingga tidak pula ada kepastian waktu, tempat, dan pelaku peristiwa pencetusan piagam sumpah satie Bukik Marapalam yang pasti. Namun masyarakat meyakini bahwa piagam sumpah satie Bukik Marapalam atau lebih populer disebut sumpah satie Bukik Marapalam disepakati oleh para pemuka adat dan ulama di puncak bukit itu masa perkembangan Islam di Minangkabau (selanjutnya ditulis Minang). Konsensus itu didasari oleh sifat egaliter masyarakatnya. Piagam sumpah satie tersebut diyakini berbunyi adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah disingkat dengan ABS-SBK (adat bersendi agama Islam, Islam bersendikan Al Quran.). Namun karena berbagai versi juga ada yang menyatakan konsensus pertama antara kaum adat dan ulama berbunyi “adaik basandi syarak, syarak basandi adaik” (adat bersendi agama Islam, Islam bersendi adat). Ketiadapastian peristiwa itu dan hampir tidak adanya tulisan Belanda mengundang m

Falsasafah adat minang kabau

Gambar
UU adat Minang Kabau "  ADAIK BASANDI ALUE JO PATUIK,,,ALAM TAKAMBANG JADI GURU . menjadi  ADAIK  BASANDI SYARA , SYARA BASANDI KITABBULLAH, SYARA MANGATO ADAIK MAMAKAI, SYARA NAN KAWI ADAIK NAN LAZIM. 15 Desember 2012 pukul 5:06 RANAH MINANG NAN DICINTO (RMND) BismillahirrahmanirrahiimPado bulan sya’ban tahun 804 H (Maret tahun 1403 M) Yang Dipertuan Maharaja Diraja Minangkabau Tuangku Maharajo Sakti keturunan keempat Adityawarman barsamo Pamuncak adat Dt Bandaro Putiah di Sungai Tarab mengundang seluruh pemuka agama, pemuka adat dan ilmuwan umum di seluruh wilayah Dataran tinggi tiga gunung Merapi Singgalang dan Sago yang juga disebut wilayah luak nan tigo mengadokan pertemuan permusyawaratan menyatukan pendapat mengatur masyarakat di wilayah Kerajaan Minangkabau ini di atas bukit Marapalam.. Dalam pembukaan Tuangku Maharajo Sakti menyampaikan, sudah waktunyo kito sebagai pemuka wilayah inti kerajaan Minangkabau memikirkan kesatuan dan kemajuan kerajaan Minangkabau.

Ramadhan 1437 H / Juni 2016

Ramadhan tahun 2016 dalam perspektif Pendidikan Agama Islam ( PAI) Azwarman Mahasiswa Pasca sarjana IAIN Bukittinggi Abstrak Ramadhan merupakan bulan ke 9 dari urutan bulah hijriyah. Jumlah nya 29 dan 30 hari yang hadir setiap tahun ke tahun. Kehadirannya ditentukan dengan dua cara yaitu Hisab dan Rukyat, Hisab adalah cara menentukan awal bulan hijriyah dengan cara menghitung /cara perhitungan peredaran bulan dan matahari. Sedangakan Rukyat adalah dengan cara melihat langsung baik kasatmata maupun melalui media tertentu. Dalam perpektif pendidikan agama Islam bulan Ramadhan merupakan satu bulan yang sarat muatan amal   tentang pendidikan. Seperti Hisab dan Rukyat, sikembar yang dipertentangkan. jadwal memberi   makan berbuka guru penceramah, ceramah ramadhan, asyiknya berbuka bersama keluarga, membeli baju lebaran , fitrah takbiran dan hari raya kemenangan, ma’af dan silaturrahmi. Key Word: Ramadhan 2016.amal, pendidikan agama Islam dan kemenangan A.Pendahuluan Ram