PENDIDIKAN KETAQWAAN


PENDIDIKAN KETAQWAAN DALAM ALQURAN

BAB I. Pendahuluan

Salah satu bahasan atau masalah pokok yang banyak dibicarakan dalam alquran adalah masalah taqwa. Karena ketaqwaan itu dalam agama manapun merupakan masalah fundamental. Musuh utama dari ketaqwaan adalah kejahiliyahan ( angkuh dan takabur) dan ketidak keberpendidikan.
øŒÎ)ur $oYù=è% Ïps3Í´¯»n=uKù=Ï9 (#rßàfó$# tPyŠKy (#ÿrßyf|¡sù HwÎ) }§ŠÎ=ö/Î) 4n1r& uŽy9õ3tFó$#ur tb%x.ur z`ÏB šúï͍Ïÿ»s3ø9$#  
 dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir.
(Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.)
Makanya Allah menyeru manusia segala zaman mengajak manusia dari dulu sampai sekarang untuk menjaga ,berbuat dengan dasar ketaqwaan itu lebih khusus melalui Alquran.sebagaimana Firman Allah swt dalam Alquran surat Annisa’ ayat 131:
¬!ur $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# 3 ôs)s9ur $uZøŠ¢¹ur tûïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# `ÏB öNà6Î=ö6s% öNä.$­ƒÎ)ur Èbr& (#qà)®?$# ©!$# 4 bÎ)ur (#rãàÿõ3s? ¨bÎ*sù ¬! $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# 4 tb%x.ur ª!$# $ÏZxî #YŠÏHxq ÇÊÌÊÈ  
Artinya: dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. tetapi jika kamu kafir Maka (ketahuilah), Sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah[360] dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji.

Secara umum ,ketaqwaan merupakan inti ajaran Islam dan asas dasar semua aspek kehidupan muslim. Alquran juga merupakan sumber kemajuan kesejahteraan, kebahagian, keamanan dan kesentosaan,juga merupakan sumber peningkatan harkat dan martabat manusia.
Islam memperkenal konsep muttaqin sebagai identitas special bagi individu-individu yang masuk dalam kualifikasi istemewa dalam keberagamaan Islam.dan taqwa juga merupakan prestasi keagamaan yang menjadi komitmen ( tanggung jawab) dan kewajiban bagi manusia yang beragama terhadap Tuhannya sejak dulu hingga kini dan akhir masa. Sehingga dapat dikatakan bahwa taqwa merupakan titik sentral dari sebuah pengabdian spiritual insan beragama yang dapat menjadi kontrol bagi dirinya dalam kehidupan didunia.
Hakikat taqwa menurut Ibnu Qayyim aljauziah adalah Taqwa itu pada hakikatnya adalah taqwanya hati, bukan taqwa dari anggota tubuh [1]. Sebagaimana Firman Allah QS:32 alhajj:22 danQS 32(alhajj): Begitu juga rasul mengatakan:Taqwa itu disini, beliau menunjuk kepada hatinya(dada)[2].
A.   Latar Belakang Masalah

Begitu banyakya konsep ilmu kependidikan yang ada dalam khazanah pendidikan Isalam secara umum dengan keunggulannya masing-masing. Dan konsep pendidikan yang bersifat tematik lainya  Seperti Pendidikan keluarga dalam Islam , Pendidikana anak dalam alquran , Pendidikan akhlak ,Pendidikan Ibadah dan lain-lain Hal ini menjadi suatu bukti bahwa Alquran merupakan sumber inspirasi kemajuan kesejahteraan, kebahagian, keamanan dan kesentosaan,juga merupakan sumber peningkatan harkat dan martabat manusia. Bagaimana konsep tentang pendidikan ketaqwaa yang ada didalam Alquran
B.   Rumusan Masalah
Dalam rumusan masalah ada beberapa hal yang menimbulkan pertanyaan bagi penulis yaitu :
1.      Bagaimana konsep-konsep ketaqwaan dalam alquran
2.      Bagaimana konsep –konsep kependidikan secara umum
3.      Bagaimana kaitan dan kecocokan antara konsep pendidikan secara umum dengan ayat ayat ketaqwaan.
4.      Bagaimana konsep pendidikan ketaqwaan  didalam Alquran
C.   Batasan Masalah
Dari rumusan masalah diatas yang akan penulis bahas adalah Bagaimana konsep pendidikkan ketaqwaan dalam alquran.



BAB II   PEMBAHASAN

A.               Pengertian dari  Pendidikan  Ketaqwaan  dalam  Alquran
a.     Pendidikan
Pendidikan merupakan aktivitas mengembangan seluruh potensi  serta aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup sepanjang kehidupan manusia[3]. Dengan demikian pendidikan  dimaksudkan bukan sekedar pendidikan yang berlangsung didalam kelas dalam ruang dan waktu yang terbatas yang sering orang sebut dengan pendidikan formal. Akan tetapi ia mencakup seluruh kegiatan yang mengandung unsur-unsur pengembangan setiap potensi dasar yang dimiliki manusia kapan saja dimana saja dilakukan. Karena itu pendidikan dikatakan sebagai sarana utama untuk mengembangankan kepribadian manusia.(andre rianto,1982:11)[4]
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara[5]
b.    Ketaqwaan
Secara etimologis , kata “taqwa” berasal dari bahasa arab taqwa. Kata taqwa memiliki kata dasar waqa yang berarti menjaga, melindungi, hati-hati, waspada, memerhatiakn, dan menjauhi. Adapun secara terminologis, kata “taqwa” berarti menjalankan apa yang diperintahankan oleh Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. (
Para penerjemah Al-Qur’an mengartikan “taqwa” sebagai kepatuhan, kesalihan, kelurusan, perilaku baik, teguh melawan kejahatan, dan takut kepada Tuhan.Allah swt berfirman:
(Q.S.Ali Imran [3]:102)

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim
Dalam ensiklopedi Islam Indonesia ,Taqwa diartikan dengan waspada, menjaga diri,dan takut. Senada dengan pendapat diatas, M.Quraish Shihab, menyatakan bahwa makna liustik taqwa yang terulang dalam Alquran sebanyak 17 kali berasal; dari kata “waqa-yaqiy” yang menurut bahasa berati antara lain: menjaga, menhindari, menjauhi,dan sebagainya.[6]
Ciri-Ciri Orang Bertaqwa
Dalam Al-Quran banyak disebutkan ciri-ciri orang yang bertaqwa. Ciri utama orang yang bertaqwa ialah, “yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik diwaktu lapang maupun sempit, orang-orang yang menahan amarahnya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (Q.S. Ali Imran: 134).
            Ayat di atas menyatakan orang yang bertaqwa dan mulia, minimal mempunyai 4 syarat: 1. Bersadaqah dalam kondisi apapun yang dialami, baik lapang ataupun sempit, merugi atau beruntung 2. Siap menahan amarahnya. Yakni, hamper-hampir tidak pernah marah dan kalu terpaksa marah cepat sekali berhenti.    3. Memaafkan kesalahan orang adalah baik, tapi tidaklah sempurna tanpa disertai 4. memperlihatkan kebaikan, misalnya dengan mencarikan solusi. Sesudah memperlihatkan kebaikan dan mencarikan solusi, tidaklah sempurna tanpa mencintainya. Yakni berubah mencintainya, sekalipun pernah bermusuhan. Mencintainya tidaklah sempurna, tanpa memperlakukan seperti mencintai dirinya sendiri. Artinya, cinta yang diperlihatkan cinta sejati. Dan itulah yang dapat mencabut total akar permusuhan.
Pendidikan Ketaqwaan.
Tujuan pendidikan Alquran adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya, guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah.[7] Atau dengan kata yang lebih singkat dan sering digunakan oleh Alquran,” untuk bertaqwa kepada-Nya”. Kata Taqwa dalam Alquran mencakup semua bentuk dan tingkat kebajikan dan karenanya ia merupakan wasiat Tuhan kepada seluruh makhluk dengan berbagai tingkatnya sejak Nabi hingga orang-orang awam.[8]
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan ketaqwaan adalah suatu usaha orang dewasa yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian peserta didik agar peserta didik memiliki sikap waspada, menjaga diri, menhindari, menjauhi dan takut  yang sesuai dengan ajaran Islam

B.               Makna Makna Taqwa menurut Alquran
Menurut Al-naisaburi, bahwa taqwa menurut Alquran mempunyai beberapa arti, yaitu:
1.      Alkhasyyah ( takut)
Seperti firman Allah dalam surat Luqman/31:33:
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# (#qà)®?$# öNä3­/u (#öqt±÷z$#ur $YBöqtƒ žw Ìøgs ì$Î!#ur `tã ¾ÍnÏs9ur Ÿwur îŠqä9öqtB uqèd A%y` `tã ¾ÍnÏ$Î!#ur $º«øx© 4 žcÎ) yôãur «!$# A,ym ( Ÿxsù ãNà6¯R§äós? äo4quysø9$# $u÷R9$# Ÿwur Nà6¯R§äótƒ «!$$Î/ ârãtóø9$# ÇÌÌÈ  
33. Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.
2.      Al-iman ( yakin)
Seperti firman Allah swt dalam Al-Quran surat alfath /48:26:
øŒÎ) Ÿ@yèy_ šúïÏ%©!$# (#rãxÿx. Îû ãNÎgÎ/qè=è% sp¨ŠÏJptø:$# sp¨ŠÏHxq Ïp¨ŠÎ=Îg»yfø9$# tAtRr'sù ª!$# ¼çmtGt^Å6y 4n?tã ¾Ï&Î!qßu n?tãur šúüÏZÏB÷sßJø9$# óOßgtBtø9r&ur spyJÎ=Ÿ2 3uqø)­G9$# (#þqçR%x.ur ¨,ymr& $pkÍ5 $ygn=÷dr&ur 4 šc%x.ur ª!$# Èe@ä3Î/ >äóÓx« $VJÎ=tã ÇËÏÈ  
26. ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa[1404] dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

[1404] Kalimat takwa ialah kalimat keimanan /tauhid dan memurnikan ketaatan kepada Allah.

3.      Taubat
Seperti firman Allah dalam alquran Surat al-A’raf/7:96:
öqs9ur ¨br& Ÿ@÷dr& #tà)ø9$# (#qãZtB#uä (#öqs)¨?$#ur $uZóstGxÿs9 NÍköŽn=tã ;M»x.tt/ z`ÏiB Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur `Å3»s9ur (#qç/¤x. Mßg»tRõs{r'sù $yJÎ/ (#qçR$Ÿ2 tbqç7Å¡õ3tƒ ÇÒÏÈ  
96. Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Arti Kalimat taqwa dalam ayat ini adalah bertaubat.

4.      Taat
Seperti Firman Allah dalam surat annahal/16:2:
ãAÍit\ムsps3Í´¯»n=yJø9$# Çyr9$$Î/ ô`ÏB ¾Ín̍øBr& 4n?tã `tB âä!$t±o ô`ÏB ÿ¾ÍnÏŠ$t6Ïã ÷br& (#ÿrâÉRr& ¼çm¯Rr& Iw tm»s9Î) HwÎ) O$tRr& Èbqà)¨?$$sù ÇËÈ  
2. Dia menurunkan Para Malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, Yaitu: "Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku".
Arti kalimat fa ittaquni dalam ayat ini adalah bermakna taat


5.      Tarkul Ma’shiyah ( Meninggalkan Maksiat).
Seperti Firman Allah dalam surat Albaqarah/2:189:
* štRqè=t«ó¡o Ç`tã Ï'©#ÏdF{$# ( ö@è% }Ïd àMÏ%ºuqtB Ĩ$¨Y=Ï9 Ædkysø9$#ur 3 }§øŠs9ur ŽÉ9ø9$# br'Î/ (#qè?ù's? šVqãŠç6ø9$# `ÏB $ydÍqßgàß £`Å3»s9ur §ŽÉ9ø9$# Ç`tB 4s+¨?$# 3 (#qè?ù&ur šVqãç7ø9$# ô`ÏB $ygÎ/ºuqö/r& 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# öNà6¯=yès9 šcqßsÎ=øÿè? ÇÊÑÒÈ  
189. mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya[116], akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Kata ittaqullah dalam ayat ini bermakna Jangan berbuat maksiat kepada Allah

6.      Al-ikhlash ( ikhlas) seperti firman Allah dalam Alquran surat alhajj/22:32:
y7Ï9ºsŒ `tBur öNÏjàyèムuŽÈµ¯»yèx© «!$# $yg¯RÎ*sù `ÏB uqø)s? É>qè=à)ø9$# ÇÌËÈ  
32. Demikianlah (perintah Allah). dan Barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah[990], Maka Sesungguhnya itu timbul dari Ketakwaan hati.
Taqwal Qulub artinya adalah ikhlasnya hati[9]

C.               Pendidikan Ketaqwaan dalam Alquran

Dalam surat Al-Baqarah ayat 177, ciri muttaqin adalah:
* }§øŠ©9 §ŽÉ9ø9$# br& (#q9uqè? öNä3ydqã_ãr Ÿ@t6Ï% É-ÎŽô³yJø9$# É>̍øóyJø9$#ur £`Å3»s9ur §ŽÉ9ø9$# ô`tB z`tB#uä «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# Ïpx6Í´¯»n=yJø9$#ur É=»tGÅ3ø9$#ur z`¿ÍhÎ;¨Z9$#ur tA#uäur tA$yJø9$# 4n?tã ¾ÏmÎm6ãm ÍrsŒ 4n1öà)ø9$# 4yJ»tGuŠø9$#ur tûüÅ3»|¡yJø9$#ur tûøó$#ur È@Î6¡¡9$# tû,Î#ͬ!$¡¡9$#ur Îûur ÅU$s%Ìh9$# uQ$s%r&ur no4qn=¢Á9$# tA#uäur no4qŸ2¨9$# šcqèùqßJø9$#ur öNÏdÏôgyèÎ/ #sŒÎ) (#rßyg»tã ( tûïÎŽÉ9»¢Á9$#ur Îû Ïä!$yù't7ø9$# Ïä!#§ŽœØ9$#ur tûüÏnur Ĩù't7ø9$# 3 y7Í´¯»s9'ré& tûïÏ%©!$# (#qè%y|¹ ( y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd tbqà)­GßJø9$# ÇÊÐÐÈ  
177. bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
Dalam Surat Albaqarah ayat 177 diatas Allah mendefinisikan albirru dengan iman. Iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, dan para Nabi,Islam ( Memelihara sholat dan menunaikan zat memelihara ibadah formal}, Ihsan (Mengeluarkan harta yang dikasihinya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang terputus di perjalanan, orang-orang yang minta dana, orang yang tidak mampu memerdekakan hamba sahaya,Menepati janji, atau memlihara kehormatan diri dan Sabar di saat kepayahan, kesusahandan diwaktu perang { memiliki semangat juang}[10]
Dalam Surat Al-baqarah ayat 3-4 disebutkan lima  kriteria orang yang bertaqwa, yaitu: (1) Beriman kepada yang gaib,(2) mendirikan Sholat, Menafkahkan sebahagian rizki yang diterimanya dari Allah swt, (4) Beriman dengan kitab suci sebelumnya dan (5) beriman dengan hari akhir. Dua ayat ini taqwa dicirikan dengan iman pada no 1,4 dan 5) Islam (no,2) dan Ihsan ( no.3)
Sementara itu dalam surat Ali Imran ayat 134-135 disebutka empat diantara cirri orang yang bertaqwa, yaitu (1) dermawan ( menafkahkan hartanya baik waktu lapang maupun sempit), (2)mampu menahan marah,(3) pemaaf dan (4) istigfar atau tobat dari kesalahan-kesalahannya. Dalam dua ayat ini taqwa dicirikan dengan aspek ihsan.[11]
Dari beberapa ayat diatas konsep pendidikan ketaqwaan dalam alquran tersimpul dalam tiga hal yaitu IMAN,ISLAM DAN IHSAN, Apabila telah menjiwai setiap pribadi muslim kepada tiga hal diatas ia akan menjadi orang yang disebut dengan istilah Mukmin, Muslim dan Mukhsin
BAB III  PENUTUP

A.   Kesimpulan
Konsep pendidikan ketaqwaan dalam alquran tersimpul dalam tiga hal yaitu IMAN,ISLAM DAN IHSAN, Apabila telah menjiwai setiap pribadi muslim kepada tiga hal diatas ia akan menjadi orang yang disebut dengan istilah Mukmin, Muslim dan Mukhsin
B.   Saran – Saran
1.      Untuk mengetahui tentang pendidikan ketaqwaan dalam alquran harus mengetahui tentang keilmuan alquran seperti Ilmu tentang Bahasa Arab baik tarjamah leterleks dan tarjamah tafsili
2.      Mohon kritikkan tentang makalah ini, karena makalah ini jauh dari kesempurnaan.
3.      Terimakasih kepada bapak Prof.Dr.H.RUSYDI AM,Lc.M.Ag, yang bersedia membaca makalah ini

DAFTAR KEPUSTAKAAN

1.      Alquran wabayanih. Beirut.Darrul Rasyid,1984
2.      Alquran dan terjemahan,Jakarta ,Mushaf Alhilal,2009
3.      Andre Rianto,Peranan Audio Visual dalam pendidikan,Yogyakarta: Yayasan Kanisius,1982
4.      Dr.Hj Juwariah,M.Ag,Dasar Dasar Pendidikan Anak dalam Alquran,Jakarta,Teras ,2010
5.      Syamsuddin Ibnu Qayyim Aljauziah :Fawaidul fawaid , kairo  darul ibnu jauzi 1431 H.
6.      Shihab,H.M.Quraish ,IAIN dan Upaya peningkatan keimanan dan Ketaqwaan,Jakarta 1996
7.      -----------------------------,Membumikan Alquran,Bandung, Mizan.,2009
8.      H.M Ashaf Shaleh, Taqwa ,makna dan Hikmahnya dalam Alquran,Jakarta,Erlangga,2006
9.      Drs.H.Yunahar Ilyas,Lc.M.A. Kuliah Akhlak,Jakarta,LPPI UMY,2001





[1] Syamsuddin Ibnu Qayyim Aljauziah :Fawaidul fawaid ,darul ibnu jauzi kairo hal 171)
[2] Syamsuddin :171
[3] Dr.Hj Juwariah,M.Ag,Dasar Dasar Pendidikan Anak dalam Alquran,penerbit Teras 2010,hal45.
[4] Andre Rianto,Peranan Audio Visual dalam pendidikan,Yogyakarta: Yayasan Kanisius,1982
[5] Uu Sisdiknas No.20 Tahun 2003 .Bab 1,Fasal 1 Ayat 1.Hal 46,Departemen Agama,2006
[6] HM.Quraish Shihab.IAIN dan Upaya peningkatan keimanan dan Ketaqwaan,Jakarta 1996
[7] Muhammad Qutub, Mnhaj Al-Tarbiyyah Al-Islamiyyah,Dar Al-Syuruq,Kairo,1400H,cetakan IV,jilid I,hal 13
[8] M.Quraish Shihab, Membumikan Alquran,Bandung,2009,Cetakan III,hal 269.
[9]HM Ashaf Sholeh:7
[10] Drs.H.Yunahar Ilyas,Lc.M.A. Kuliah Akhlak,Jakarta,LPPI UMY,2001,hal 20
[11] Yunahar Ilyas, 20

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PASAMBAHAN MAKAN BUKITTINGGI

PIdato Pendek " Man Jadda Wajada "

Doa harian muslim