Postingan

Panitahan Kamakan Dalam System Komunikasi Adat Minangkabau Sumatera Barat Sebagai Bagian Pendidikan Tradisional Dalam Perspektif Perkembangan Islam di Sumatera Barat

Panitahan   Kamakan Dalam System Komunikasi Adat Minangkabau Sumatera Barat Sebagai Bagian Pendidikan Tradisional Dalam Perspektif Perkembangan   Islam di Sumatera Barat Panitahan merupakan bahagian kecil acara seremonial dari adat Minang Kabau Sumatera Barat. Panitahan artinya musyawarah ,diskusi antara dua pihak yakni pihak tamu atau undangan pada satu pihak dan tuan rumah pada pihak lainnya. Panitahan biasanya merupakan kalimat-kalimat yang telah tersusun rapi dan dilahirkan dalam bentuk tutur-kata yang   diwariskan secara turun temurun dalam suatu kaum adat tertentu. Pada umumnya hal ini disampaikan pada acara makan bersama yang menghadirkan ninik mamak dari kedua belah pihak diatas. Makan dan minum merupakan sebuah bahagian dari kehidupan naluri manusia dimuka bumi ini yang tidak akan pernah terlupakan bagi setiap manusia. Dibawah ini akan penulis nukilkan petikan pasambahan itu dalam bahasa asli Minangkabau tepatnya adat Kuray Bukittinggi antara Sutan Sampono sebagai tuan

PONDOK PESANTREN ANTARA IDEOLOGI DAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN

PONDOK PESANTREN   ANTARA IDEOLOGI DAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN Sebagai pijakan transformasi pendidikan perlu ditegaskan kembali substansi ideologi humanisme teosentris  pendidikan pesantren yang secara eksplisit membedakan dengan pendidikan lainnya. Mengenai manusia sebagai subyek dan obyek pendidikan didasarkan atas pandangan nilai-nilai Ilahiyah dan insaniyah, begitu pula mengenai isi pendidikan di Pesantren secara aksiologis dan epistimologis mengacu pada paradigma tersebut. PENDAHULUAN PARADIGMA IDEOLOGI PENDIDIKAN PESANTREN Istilah “ideology” pada dasarnya. digunakan dengan merujuk pengertiannya yang luas yaitu konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup.   Implikasi penggunaan ideologi dalam pendidikan adalah keharusan adanya konsep cita-cita dan nilai-nilai yang secara eksplisit dirumuskan, dipercayai dan diperjuangkan;   kedua,   filsafat dan teori pendidikan lebih kental dengan muatan akademisnya   sedangk